Metode Penambangan
Metode penambangan ada diatas permukaan dan bawah tanah.
A. Metode Penambangan Permukaan
Dibedakan menjadi dua kelas, yaitu mekanis dan berair.
Mekanis
- Open Pit
Jenis penambangan ini untuk endapan dekat permukaan, terutama logam dan non logam. OB diangkut ke area limbah dan lubang besar digali ke badan bijih yang dicari. Contoh komoditas adalah besi dan intan.
- Open Cast
Penambangan ini dikenal dengan penambangan strip digunakan untuk deposit berlapis dan paling umum untuk batubara. Karakteristik yang membedakan adalah OB tidak diangkut ke pembuangan limbah melainkan ditimbun ke potongan tambang yang berdekatan. Dua sub metode penting yaitu penambangan area (relatif datar) dan penambangan kontur (pegunungan). Contoh komoditas yang cocok ditambang dengan metode ini adalah batubara dan fosfat
- Quarrying
Merupakan penggalian batu dimensi yang meliputi produk batu tertentu yang digunakan untuk keperluan arsitektural seperti meja dan granit. Tujuan dalam penambangan ini adalah menghilangkan lempengan besar yang dapat dipotong dan dikerjakan mesin. Dalam metode ini, benching diperlukan untuk mencegah sisi atau lereng lubang. Contoh komoditas yaitu marmer dan granit.
- Auger
Penambangan auger adalah metode yang dilakukan dengan memperoleh kembali batubara tambahan dari bawah dinding tambang kontur. Dilakukan setelah tambang terbuka mencapai batas ekonomi.
B. Metode Penambangan Bawah Tanah
Metode ini dibagi menjadi 3 kelas, yaitu metode Unsupported, Supported, dan Caving.
Metode Unsupported
- Room & Pillar
Digunakan untuk memulihkan endapan berlapis yang horizontal atau hampir horizontal. Pilar merupakan balok batuan alami disekitar endapan yang akan ditambang. Selain pillar, seidkit penyangga artifisial diperlukan yang berbentuk seperti balok laminasi yang kuat. Contoh komoditas yang ditambang dengan metode ini adalah batu bara, timah, batukapur, dan garam.
- Shrinkage Stopping
Digunakan untuk memulihkan badan bijih yang menukik tajam dan berukuran besar. Dengan cara meledakkan batuan dengan bantuan air yang kemudian setelah pecah untuk ditambang secara progresif. Material pecah yang sudah ditambang kemudian ditutup kembali agar tidak terjadi kekosongan di dalam bawah permukaan.
Metode Didukung
- Cut & Fill
Digunakan untuk mengambil bijih pada material yang kekuatannya lebih lemah dimana apabila dilakukan bukaan rentan akan terjadinya runtuhan dalam. Metode ini sangat mahal sehingga hanya digunakan untuk pemulihan bijih bernilai tinggi seperti emas.
Metode Caving
- Block Caving
Digunakan untuk badan bijih yang lemah dan masif. Penggalian yang seperti pembuatan terowongan, dengan syarat batuan sekeliling dari badan bijih yang akan ditambang cukup kuat. Perbedaannya dengan Sublevel Caving terletak pada hasil akhirnya, yaitu pada Sublevel Caving hasil akhirnya akan menyentuh hingga ke permukaan.
- Longwall Mining
Digunakan pada endapan tabular horizontal seperti batubara. Penambangan ini diterapkan pada endapan yang realtif tipis dan datar.
Metode pada dasarnya adalah untuk menyesuaikan dengan kondisi geologi yang akan ditambang. Terkadang dalam satu projek bisa menggunakan beberapa metode tergantung mana yang lebih efektif dan efisien.
C. Pemilihan Metode Penambangan
Ada banyak faktor yang memengaruhi pemilihan metode penambangan. Faktor-faktor ini memainkan peran dominan, antara lain:
1. Karakteristik Spasial Endapan, meliputi:
- Ukuran (tinggi, ketebalan, dan dimensi)
- Bentuk (tabular, lenticular, masif, tidak beraturan)
- Sikap (kemiringan)
- Kedalaman (stripping ratio)
- Keteraturan batas bijih
- Keberadaaan pada pertambangan sebelumnya
2. Kondisi Geologi dan Hidrologi, meliputi:
- Mineralogi dan Petrografi
- Komposisi Kimia (mineral primer dan sekunder)\
- Struktur Endapan (lipatan, sesar, diskontinuitas, intrusi)
- Keseragaman
- Zona alterasi dan pelapukan
3. Kondisi Geoteknik, meliputi:
- Elastisitas (kekuatan, modulus elastisitas, rasio Poisson)
- Perilaku plastis atau viskolastik
- Stress / Tekanan (pra dan pasca - penambangan)
- Kelas Massa Batuan (kemampuan singkapan secara kesuluruhan tanpa / dengan supporting)
- Sifat fisik lainnya (berat jenis, rongga, porositas, permeabilitas, kadar air, dll)
4. Pertimbangan Ekonomi, meliputi:
- Cadangan (tonase dan grade)
- Tingkat produksi (output per satuan waktu)
- Umur tambang
- Produktivitas (tonase per jam karyawan)
- Biaya dan metode penambangan
- Modal
5. Faktor Teknologi, meliputi:
- Pemulihan (ekstraksi)
- Pengenceran
- Selektivitas metode (kemampuan untuk ekstraksi bijih dan meninggalkan limbah)
- Kemampuan mekanisasi dan otomatisasi
6. Keselamatan, Kesehatan, dan Lingkungan, meliuputi:
- Kontrol tanah untuk menjaga integritas bukaan
- Amblesan, efek bukaan, dan pengaruh dari sistem air tanah
- Kontrol cuaca (panas, lembab, kualitas udara)
- Ketersediaan tempat pembuangan limbah
- Tenaga kerja (ketersediaan, kehidupan, dan kondisi masyarakat)
- Kondisi keamanan komparatif dan metode penambangan yang sesuai

Komentar
Posting Komentar