Bahan Peledak dan Proses Peledakan
Bahan Peledak
Merupakan bahan/senyawa yang dipicu oleh panas, benturan, dan kejutan. Bahan peledak berkekuatan tinggi akan menghasilkan guncangan yang dapat memecah batu dalam bentuk gas yang mengembang. Kecepatan Detonasi (DV) adalah kecepatan rambat detonasi melalui kolom bahan peledak.
DV > 3000 fpm = Bahan peledak dikatakan meledak
DV < 3000 fpm = Bahan peledak dikatakan mengempis
Adapun tiga komponen umum bahan peledak indsutri, yaitu:
1. Oksidator
Menyumbangkan oksigen dan garam nitasi (amonium, kalsium, natrium nitrat)
2. Bahan Bakar
Bahan bakar menghasilkan panas, contohnya: Minyak, Karbon, Alumunium granular, TNT, bubuk hitam (mesiu) dan bahan karbon lain. Beberapa bahan tersebut disebut sensitizer. Hampir semua bahan peledak dalam industri didasarkan pada Amonium Nitrat dan ANFO (bahan bakar minyak).
- Kontrol kualitas yang buruk pada truk pencampur
- Formulasi yang salah (seperti penambahan stabilizer tapi tidak menghitung penambahan bahan bakar minyak)
- Air di dalam lubang
- Stemming yang tidak tepat
- Pengaturan waktu yang tidak tepat
- Peledakan di udara terbuka
- Bahan peledak tidak masuk dengan semestisnya (terlalu dekat dengan permukaan)
- HE : bahan peledak yang dapat diledakkan dengan tutup peledak (blasting cap) yang disebut juga cap sensitive
- BA : campuran yang terdiri dari bahan bakan dan oksidator. Tidak dapat diledakkan dengan tutup peledak yang disesbut juga cap insensitive
- LE : bahan peledak yang dapat menyebabkan terbakar
- rasio bahan bakar adalah 94.5% : 5.5% berat
- partikel alumunium dapat ditambahkan hingga 6% untuk meningkatkan energi panas (output)
- tersedia dalam jumlah besar
- ketahanan air buruk
- diameter kritis berkisar 4 inch
- berat jenis berkisar 0.75 - 0.95
- kecepatan detonasi berkisar 15.000 fps
- dapat dibuat sensitif terhadap cap dengan menambahkan hingga 18% Al
- tersedia dalam jumlah besar
- ketahanan air yang baik
- diameter kritis <1 derajat
- kinerja suhu rendah yang buruk
- berat jenis berkisar 1.15 - 1.45
- kecepatan detonasi berkisar 14.500 fps - 18.500 fps
- emulsi lebih efisien daripada bubur
- tersedia dalam jumlah besar
- ketahanan air yang sangat baik
- diameter kritis <1 derajat
- kinerha suhu rendah yang buruk
- berat jenis berkisar 1.1 - 1.3
- kecepatan detonasi berkisar 14.500 - 18.500 fps
- emulsi lebih efisien daripada bubur
- tersedia dalam jumlah besar
- tahan terhadap air
- diameter kritis <4 derajat hingga >1 derajat
- kinerja suhu rendah yang buruk
- berat jenis 1.15 - 1.3
- kecepatan detonasi 16.500 fps - 17.500 fps
- orang yang memenuhi syarat atau bersertifikat
- bubuk hitam dan detonator dilarang
- batang yang tidak mudah terbakar
- jarak lubang bor minimal 24 inch (61 cm) untuk batubara dan 18 (46 cm) inch untuk batuan
- tidak lebih dari 20 lubang bor untuk ditembakkan dalam satu putaran
- tidak lebih dari 3 pon (1,4 kg) bahan peledak
- periode penundaan total kurang dari 1000 ms
- interval penundaan yaitu 50 ms - 100 ms
- udara harus diuji bebas metana atau konsentrasinya harus <1%
- penembakan tanpa batas dilarang
- semua sirkuit peledakan harus diperiksa kontinuitas dan ketahanannya sebelum ditembakkan menggunakan galvanometer
Komentar
Posting Komentar